.

Wednesday, March 27, 2019

Beramal menjadi mudah

Di jaman yang serba canggih ini, bagaimana kita mengetahui bahwa segala sesuatu telah berubah menjadi hal yang maya. Seperti tulisan ini pun bagaimana bisa tanpa menoreh tinta kita dapat menuliskan sesuatu. Sedang kita tahu saat dulu kita harus menyiapkan Buku tulis / kertas dan juga pena untuk dapat menulis.

#JanganTakutBerbagi 

bersama Dompet Dhuafa



Tentu kita telah mengenal perBankan yang kini bertranformasi menjadi layanan dengan fasilitas automasi yang cukup memudahkan kita dalam bertransaksi. Kini mengirim uang tanpa harus pergi ke Bank atau menggunakan (dulu kita kenal) layanan Wesel dari POS.

Hal ini berimbas kepada segala bentuk kegiatan yang memerlukan transaksi keuangan. Seperti jual beli barang maupun kirim dan menerima  uang. Sungguh luar biasa, saya yang berada di kampung dapat membeli barang yang ada di Ibu kota Jakarta secara online tanpa perlu pergi ke sana langsung.

Infaq Online

Dengan kemajuan ini, sekarang telah diikuti berbagai macam kegiatan lain semisal galangan dana sosial, zakat infaq dan juga donasi. Yang notabene cukup bermanfaat memberikan keleluasan kita dalam memberikan infaq tanpa sungkan dengan siapapun sehingga dengan seperti ini juga kita dapat berdonasi dengan sedikit resiko kita menjadi ujub.

Apa yang kita lakukan tetangga kita tidak pernah tahu, atau saat kita membantu sesorang yang sakit di tempat nan jauh sana, tanpa embel-embel pamrih atau timbul sifat ujub dalam diri kita. Karena kita bisa benar-benar terjaga dari tangan kiri kita. Ujub menjadi larangan dalam agama seperti firman Allah SWT :

وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـئًـا ۗ وَّبِا لْوَا لِدَيْنِ اِحْسَا نًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَ الْمَسٰكِيْنِ وَا لْجَـارِ ذِى الْقُرْبٰى وَا لْجَـارِ الْجُـنُبِ وَا لصَّاحِبِ بِا لْجَـنْبِۢ وَا بْنِ السَّبِيْلِ ۙ وَمَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَا نَ مُخْتَا لًا فَخُوْرَا ۙ 
wa'budulloha wa laa tusyrikuu bihii syai`aw wa bil-waalidaini ihsaanaw wa bizil-qurbaa wal-yataamaa wal-masaakiini wal-jaari zil-qurbaa wal-jaaril-junubi wash-shoohibi bil-jambi wabnis-sabiili wa maa malakat aimaanukum, innalloha laa yuhibbu mang kaana mukhtaalan fakhuuroo

"Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri,"
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 36)
* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com

Semoga dengan adanya kemajuan teknologi ini dapat kita manfaatkan dengan sebaik baiknya. Mari selalu berbagi sedikit dari kita sangat bermanfaat bagi mereka. Ikhlas timbul bukan hanya sebelum kita memberi, tapi juga bisa tertanam sembari kita membiasakan diri untuk saling memberi.

Dan sebagian harta yang kita sisihkan untuk membantu saudara kita, bisa membersihkan jiwa kita. Hal ini bukan sekedar pernyataan dari saya karena telah kita ketahui Allah SWT berfirman:

وَاَ تِمُّوا الْحَجَّ وَا لْعُمْرَةَ لِلّٰهِ ۗ فَاِ نْ اُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۚ وَلَا تَحْلِقُوْا رُءُوْسَكُمْ حَتّٰى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهٗ ۗ فَمَنْ كَا نَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ بِهٖۤ اَذًى مِّنْ رَّأْسِهٖ فَفِدْيَةٌ مِّنْ صِيَا مٍ اَوْ صَدَقَةٍ اَوْ نُسُكٍ ۚ فَاِذَاۤ اَمِنْتُمْ ۗ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِا لْعُمْرَةِ اِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۚ فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَا مُ ثَلٰثَةِ اَيَّامٍ فِى الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ اِذَا رَجَعْتُمْ ۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَا مِلَةٌ ۗ ذٰلِكَ لِمَنْ لَّمْ يَكُنْ اَهْلُهٗ حَاضِرِى الْمَسْجِدِ الْحَـرَا مِ ۗ وَا تَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْۤا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَا بِ
wa atimmul-hajja wal-'umrota lillaah, fa in uhshirtum fa mastaisaro minal-hady, wa laa tahliquu ru`uusakum hattaa yablughol-hadyu mahillah, fa mang kaana mingkum mariidhon au bihiii azam mir ro`sihii fa fidyatum min shiyaamin au shodaqotin au nusuk, fa izaaa amintum, fa man tamatta'a bil-'umroti ilal-hajji fa mastaisaro minal-hady, fa mal lam yajid fa shiyaamu salaasati ayyaamin fil-hajji wa sab'atin izaa roja'tum, tilka 'asyarotung kaamilah, zaalika limal lam yakun ahluhuu haadhiril-masjidil-haroom, wattaqulloha wa'lamuuu annalloha syadiidul-'iqoob

"Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Tetapi jika kamu terkepung (oleh musuh), maka (sembelihlah) hadyu yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum hadyu sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antara kamu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu dia bercukur), maka dia wajib berfidyah, yaitu berpuasa, bersedekah, atau berkurban. Apabila kamu dalam keadaan aman, maka barang siapa mengerjakan umrah sebelum haji, dia (wajib menyembelih) hadyu yang mudah didapat. Tetapi jika dia tidak mendapatkannya, maka dia (wajib) berpuasa tiga hari dalam (musim) haji dan tujuh (hari) setelah kamu kembali. Itu seluruhnya sepuluh (hari). Demikian itu, bagi orang yang bukan penduduk Masjidilharam. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras hukuman-Nya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 196)
* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com

Donasi secara online dapat kita lakukan di

donasi.dompetdhuafa.org

Yang telah terpercaya menyalurkan donasi para dermawan kepada yang berhak menerima.

Melihat hal seperti ini, bagaimana kita memposisikan diri bisa bermanfaat bagi sesama. Arus kehidupan telah menjadi sesak. Waktu menjadi sangat berharga, kalau kita tidak sempat ke badan amil, dengan cara inilah segala sesuatunya bisa kita lakukan. Beramal baik sejatinya adalah kita menanam benih lebaikan yang tentunya ketika kita menanam pasti akan menuai hasil.

Dan pada akhirnya segala hal kecil yang kita lakukan memberikan manfaat kepada masyarakat. Masyarakat makmur Indonesia akan semakin maju. Jayalah negriku.

*****
........................................................................
“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Jangan Takut Berbagi yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa”

No comments:

Post a Comment

Laynett Web